Operasi caesar sebenarnya bukanlah pilihan utama untuk persalinan. Hal tersebut berkaitan dengan risiko bedah saat operasi caesar yang cukup besar.
Dokter biasanya baru akan merekomendasikan jenis persalinan ini apabila kehamilan Anda berisiko. Berikut beberapa risiko komplikasi akibat operasi caesar melebihi batas maksimal yang aman.
1. Sulit melahirkan
Luka di sepanjang rahim dan organ sekitarnya akan membentuk jaringan parut. Jika operasi terlalu sering dilakukan, ketebalan jaringan parut akan semakin meningkat.
Kondisi tersebut akan memicu terjadinya perlengketan rahim. Akibatnya, Anda akan lebih sulit untuk melahirkan.
2. Cedera usus dan kandung kemih
Luka pada kandung kemih mungkin bisa terjadi, tapi sangat jarang pada operasi caesar yang pertama kali. Risikonya akan meningkat pada operasi caesar selanjutnya.
Peningkatan risiko ini disebabkan oleh perlekatan kandung kemih dengan rahim setelah operasi pertama atau sebelumnya. Perlekatan juga dapat menyebabkan penyumbatan usus kecil.
3. Masalah dengan plasenta
Semakin sering operasi caesar dilakukan, makin tinggi juga risiko Anda mengalami masalah dengan plasenta. Kasusnya dapat berupa:
- plasenta yang letaknya terlalu dalam pada dinding rahim (plasenta akreta), atau
- sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks (plasenta previa).
Penelitian menunjukkan, risiko plasenta akreta setelah operasi caesar pertama yaitu sekitar 0,24 persen. Risikonya akan meningkat hingga 2,13% setelah Anda menjalani operasi keempat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar